Planet Venus, Mars, dan Saturnus Bisa Dilihat Dari Bumi

Planet Venus, Mars, dan Saturnus

Planet Venus, Mars, dan Saturnus Bisa Dilihat Dari Bumi. Bulan Agustus adalah bulan yang sedikit istimewa, khususnya bagi pengamat astronomi (amatiran). Terutama yang gandrung mengamati benda-benda angkasa di sekitar Bumi. Ada apa dengan bulan Agustus 2011? Belum tahukan? Makanya baca berita berikut ini.

Pada bulan Agustus ini terdapat peristiwa antariksa (peristiwa langit) yang bisa dinikmati dan dipelajari.

Dalam beberapa hari mendatang, tiga planet paling terang di galaksi Bima Sakti ( Planet Venus, Mars, dan Saturnus ) akan saling mendekat dan bisa disaksikan langsung dari Bumi.

Planet Venus, Mars, dan Saturnus bisa dilihat saat mereka saling mendekat langsung dari bumi. Wow... keren sekali!

Seperti diberitakan laman Space.com, pada malam 7 dan 8 Agustus waktu AS, tiga planet tersebut yaitu Planet Venus, Mars, dan Saturnus hanya akan terpisah lima derajat satu sama lain dan bisa disaksikan di langit barat selepas senja.

Pemandangan terbaik dari trio planet ini hanya bisa disaksikan 60 hingga 90 menit setelah matahari tenggelam sebelum mereka akan makin tenggelam dan tidak lagi berada di atas horison.

Bersama-sama mereka akan membentuk formasi segitiga. Bagi pengamat amatir, berikut trik mengidentifikasi masing-masing planet.

Venus adalah planet terbesar dan paling terang dibanding Mars dan Saturnus. Planet Saturnus akan berada tepat di samping Venus, dengan warna kekuningan. Kemudian, Planet Mars yang akan berada di atas kedua planet tersebut, memancarkan warna kemerahan.

Bulan akan ikut meramaikan pemandangan alam semesta ini pada 12 Agustus malam hingga menjelang 13 Agustus.

Saat itu, Bulan dalam bentuk sabit akan berada di sisi kiri Venus dengan Mars di atas mereka dan Saturnus di sisi bawah. Dan jangan lupakan Merkurius yang akan berdiam di bawah kumpulan benda angkasa tadi. Semua akan berkumpul di horison barat.

Dua pekan pertama bulan Agustus menjadi saat yang baik untuk menyaksikan Merkurius, planet yang relatif belum tereksplorasi tersebut. Pada 12 Agustus, Bulan yang nanti tampak lebih tipis, akan berada di atas Merkurius.

Sumber : http://ifalak.blogspot.com

Planet Gliese 581d : Tempat Hidup Alien

Planet Gliese 581d : Tempat Hidup Alien. Ada misteri besar yang belum terungkap hingga saat ini. Adakah kehidupan lain di luar Bumi? Apalagi fakta menunjukkan, planet kita bagai noktah kecil tak berarti, dibandingkan isi alam semesta. Mungkinkah Planet Gliese 581d sebagai Tempat Hidup Alien ?.

Planet Gliese 581d : Tempat Hidup Alien. Pertanyaan itu mengilhami para ilmuwan mencari kehidupan lain, dan mencari planet-planet mirip Bumi. Salah satu yang terus dipantau adalah planet-planet yang berada di orbit bintang cebol, Gliese 581. Mungkinkah Planet Gliese 581d sebagai Tempat Hidup Alien ?.

Dan, penelitian terbaru menunjukkan Planet Gliese 581d, yang jaraknya 20 tahun cahaya dari Bumi adalah planet pertama di luar tata surya yang resmi dinyatakan bisa mendukung kehidupan oleh para ilmuwan. ( Dan mungkin saja sebagai tempat hidup alien ).

Seperti dimuat LiveScience, 17 Mei 2011, melalui studi model atmosfer terbaru, para astronom menemukan planet tersebut berada di wilayah 'zona bisa dihuni' memiliki kondisi mirip Bumi, termasuk memiliki samudera dan curah hujan. Kesimpulan ini konsisten dengan beberapa model penelitian sebelumnya. Meski tak secara definitif menemukan ada kehidupan di atas sana.

Meski 'mirip Bumi' para ilmuwan berpendapat, jika suatu hari nanti manusia bisa mengirim armada ekspedisi, para penjelajah luar angkasa akan menemukan dirinya berada di sebuah lingkungan yang benar-benar asing, dibandingkan Bumi.

Langitnya merah keruh, bukan biru seperti Bumi. Juga gravitasinya yang dua kali lipat, membuat berat badan siapapun yang berdiri di atasnya menjadi dobel. Tak hanya itu, atmosfer planet itu yang kaya karbondioksida tak bakal bisa dengan mudah dihirup manusia.

Sebuah model komputer baru yang mampu mensimulasikan iklim luar Bumi telah menunjukkan asumsi sebelumnya adalah salah dan dan menegaskan bahwa Gliese 581d adalah planet yang bisa menopang kehidupan.

Para ilmuwan yakin temuan itu dapat membuka jalan untuk penemuan lebih banyak potensi kehidupan di antara bintang-bintang, termasuk beberapa yang aneh dan tak terduga.

Dr Robin Wordsworth, seorang anggota tim  dari Institut  Pierre Simon Laplace di Paris, mengatakan, ini temuan yang sangat menggembirakan. "Sistem Gliese sangat menggembirakan bagi kita, karena relatif dekat dengan Bumi," kata dia.

"Jadi dengan teleskop generasi masa depan, kita akan dapat mencari kehidupan di Gliese 581d secara langsung."

Sebenarnya tak hanya Planet Gliese 581d yang diincar para ilmuwan. Ada juga Planet Gliese 581g atau dikenal dengan nama  'Dunia Zarmina'.

Tak hanya kemiripannya dengan Bumi yang mencengangkan. Tapi ilmuwan juga menemukan danya sinyal misterius yang dipancarkan dari planet itu. Adalah Dr Ragbir Bhathal, ilmuwan dari University of Western Sydney yang melihat sinyal aneh itu pada Desember 2008 -- jauh sebelum diumumkan bahwa ada planet yang bisa dihuni mahluk hidup di orbit bintang cebol, Gliese 581.

Sumber : http://ifalak.blogspot.com

Spinstars, Bintang Tercepat di Jagad Raya

Menurut para peneliti dari Institute for Astrophysics dari Potsdam, Jerman, Spinstars, terbentuk 13,7 miliar tahun lalu setelah big bang dan pernah menjadi bintang yang sangat besar.

Putaran rotasi Spinstars mencapai lebih dari sejuta mil per jam atau 1,6 juta km per jam atau 500 km per detik,yang berarti 250 kali lebih cepat dari matahari.

Bahkan ukuran massanya sampai delapan kali lebih besar daripada massa matahari kita. Namun, karena bintang raksasa yang terbuat dari gas hidrogen dan helium ini memiliki masa hidup yang singkat, ia mati muda.

Dalam sebuah laporan yang dimuat di jurnal Nature, Dr Christina Chiappini dan koleganya dari Insitute for Astrophysics di Postdam, memanfaatkan teleskop European Southern Observatory Very Large Telescope di Chile untuk mempelajari komposisi kimia dari beberapa bintang tua di galaksi Bima Sakti.

Mereka mempelajari rasio elemen kimia yang ada pada kluster bintang NGC-6522. Kluster bintang ini dipilih karena mereka cukup tua untuk membentuk unsur kimia asli seperti yang dihasilkan oleh bintang yang hadir pada generasi pertama.

Selanjutnya, Chiapini berkesimpulan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini sangat masif dan berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk mencapai derajat pencampuran elemen sehingga mereka bisa memproduksi elemen yang lebih berat.

Kalkulasi mereka mengindikasikan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini berotasi kencang dengan kecepatan 500 kilometer per detik - atau 250 kali lebih tinggi daripada kecepatan matahari kita. Tak heran bila kemudian mereka menamakan bintang ini sebagai 'Spinstars'.

Seperti dilansir oleh situs berita ABC, Professor Mike Bessell dari Observatorium Mount Stromlo, milik Australian National University, paper Chiapini menjelaskan betapa pentingnya putaran atau rotasi pada bintang-bintang awal untuk memproduksi elemen-elemen seperti yang kemudian ditemukan di bintang-bintag generasi belakangan.

Selain konveksi yang dihasilkan dalam sebuah bintang menyebabkan adanya pencampuran, rotasi yang cepat menolong elemen-elemen yang baru terbentuk dan muncul di permukaan.

"Rotasi menolong bintang ini untuk memproduksi unsur Neon-22 dari Karbon pada pusat bintang. Unsur itu kemudian memungkinkan terbentuknya unsur yang lebih tinggi di bintang-bintang kita, yang secara normal hanya terjadi pada bintang-bintang bermassa rendah," kata Bessell.

Bessell menambahkan, unsur-unsur yang lebih berat terbentuk sangat awal di jagad raya ini, menyediakan bibit-bibit untuk terbentuknya hal-hal lain, belakangan.

"Ini memberikan kita pilihan lain untuk terciptanya unsur utama seperti nitrogen dan seluruh unsur yang lebih berat seperti timah dan seng. Semua unsur itu kita pikir belum akan tercipta, hingga lama sesudah itu.

Sumber : http://ifalak.blogspot.com/

Copyright © / Pohon Pensil

Template by : Urangkurai / powered by :blogger